Senin, 27 Oktober 2008

ANALISA LINGKUNGAN DALAM PRESPEKTIS BISNIS

Asep M. Ramdan

A. Latar belakang

Persaingan dunia usaha dewasa ini tampak semakin meningkat, hal ini menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh laba serta bertahan bertahun-tahun, tumbuh dan berkembang harus mampu mengelola usahanya dengan menggunakan manajemen yang baik.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat pemimpin perusahaan dituntut agar lebih cermat dan tepat dalam menentukan strategi agar dapat memenangkan persaingan, sehingga pada akhirnya perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Penentuan strategi merupakan pekerjaan yang tidak mudah yang harus dilakukan oleh, penetapan strategi harus melalui beberapa analisis sehingga pada akhirnya strategi yang dipilih tepat bagi keberlangsungan perusahaan.

Salah satu analisis yang harus dilakukan adalah analisis terhadap lingkung, dalam arti lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberlasungan operasi perusahaan.

B. Tujuan Analisis Lingkungan

Analisa lingkungan dalam arti suatu proses yang digunakan perencana-perencana dalam memantau peluang dan ancaman sangat penting dilakukan karena :

1. Pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangan system pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor yang dianggap mengancam tujuan perusahaan

2. Mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan akan memperoleh hasil yang efektif

3. Membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan perusahan.

C. Ruang Lingkup Analisis Lingkungan

  1. Pengertian

Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis lingkungan untuk menyesuaikan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan , agar lebih memahami analisisi lingkungan perlu di kethui terlebih dahulu istilah-istilah sebagai berikut :

a. Lingkungan : Adalah faktor-faktor yang berada baik di luar maupun di dalam jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan peluang serta ancaman bagi perusahaan

b. Analisis : Suatu kegiatan penelususran peluang serta ancaman sampai kepangkalnya

c. Analisis Lingkungan : Suatu Proses yang digunakan perencana-perencana strategi untuk memantau lingkungan dalam mengetahui peluang serta ancaman


2. Lingkungan yang perlu di Analisis

a. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro adalah para pelaku yang sacara langsung berkaitan dengan perusahaan dan keberadaan sangat mempengaruhi perusahaan, Yang termasuk lingkungan mikro adalah :

1. Pelanggan

2. Pemasok

3. Pesaing

4. Publik (masyarakat)

b. Lingkungan Makro

Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasi perusahaan, lingkungan makro terdiri dari :

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang perlu dianalisis adalah :

2. Siklus ekonomi : defresi, resesi, kebangkitan (recovery) dan kemakmuran (prosperity).

3. Gejala inflasi dan deflasi : Jika inflasi sangat tinggi pengendalian gaji dan harga semakin berat.

4. Kebijaksanaan moneter : perubahan tingkat suku bunga, devaluasi dan sebagainya.

5. Neraca pembayaran : surplus atau deficit.

c. Faktor Demografi

Faktor demografi terdiri dari :

1. Perubahan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan.

2. Perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis produk sesuai dengan perubahan umurnya.

3. Distribusi pendapatan.

4. Tingkat pengangguran.

d. Faktor Geografi

Faktor geografi juga penting diamati oleh perencanaan strategi, untuk menentukan peluang dan ancaman perusahaan, terutama dalam menentukan penambahan lokasi baru bagi perluasan perusahaan.

e. Faktor Teknologi

Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi peluang besar (meningkatkan hasil/tujuan) atau bisa mengancam kedudukan perusahaan.

f. Faktor Pemerintah

Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat pula hambatan/ancaman bagi perusahaan.

g. Faktor Sosial

Sosial adalah kebiasan dan nilai-nilai social lingkungan masyarakat, khususnya langganan dan karyawan.

h. Faktor Politik

1. Kekuatan politik

2. Perbedaan ideologi.

i. Komponen Tekanan Persaingan

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru (Threat of New Antrasnts to The Market)

Masuknya pendatang baru pada suatu industri, lebih-lebih perusahaan tersebut melakukan diversifikasi melalui akuisisi (beli-alih) merupakan ancaman yang serius bagi perusahaan, dan menimbulkan kegoncangan karena mempengaruhi harga dan pendatang baru mampu memanfaatkan sumber daya yang potensial.

Ada enam sumber utama rintangan masuk, yaitu :

a. Skala ekonomi (economics of scale) : menggambarkan turunnya biaya satuan produksi dalam volume besar.

b. Diferensiasi produk (Product differentiation) : yaitu diferensiasi secara fisik atau karakteristik persepsi suatu produk dimata konsumen.

c. Kebutuhan modal (capital requirement) : Kebutuhan untuk menginventasikan sumber daya keuangan yang besar dalam industri, sehingga dapat dipergunakan sebagai modal bersaing.

d. Biaya beralih pemasok (switching costs) : yaitu biaya satu kali yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.

e. Biaya tak menguntungkan terlepas dari skala (cost disadvantages independent of scale) : yaitu factor keunggulan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang sudah mapan, sehingga tidak ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan-keunggulan yang paling penting itu antara lain pengetahuan produk atau karakteristik rancangan yang dilindungi kepemilikkannya berupa hak paten.

1. Pengusaha yang menguntungkan atas bahan baku

2. Lokasi yang menguntungkan

3. Subsidi pemerintah.

f. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah dapat menjadi penghalang atau mempermudah masuknya industri baru dengan peraturan-peraturan baru. Misalnya kebijakan pemerintah dalam bidang perpajakan, yang mana dengan keluarnya peraturan pajak progresif sekarang ini, akan menjadi suatu pemikiran atau penghambat baru industri dalam meningkatkan produksi secara optimal. Demikian pula peraturan pengendalian pencemaran lingkungan, mengharuskan industri untuk menyediakan fasilitas dengan teknologi canggih.

g. Tingkat Rivalitas Diantara Pesaing yang Ada

Persaingan diantara industri karena merasa adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi. Apabila adanya gerakan (aksi) dari suatu perusahaan maka pesaing-pesaing lainnya akan melakukan pula reaksi untuk menandinginya. Dengan demikian antar perusahaan sangat tergantung satu sama lain, dan apabila gerakan aksi itu berjalan secara tepat dan meningkat, maka tentu akan membawa akibat lebih buruk lagi, lebih-lebih bagi perusahaan yang kurang kuat/tak mampu menghadapinya.

h. Tekanan Produk Pengganti

Eksekutif yang dinamis, selalu berusaha mencari produk pengganti, yaitu mencari produk lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri.

2. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Pembeli mempunyai kekuatan tawar-menawar, apabila :

a. Adanya pembelian dalam jumlah yang relative besar terhadap produksi penjual, disebut kelompok pembeli terpusat.

b. Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya, artinya apabila produk yang dijual industri hanya merupakan bagian kecil saja dari biaya pembeli, dimana pembeli biasanya sangat tidak peka harga.

c. Produk yang dibeli dari industri tidak terdiferensi sehingga pembeli selalu memilih alternatif lain.

d. Pembeli menjadi kuat bila menghadapi biaya pengalihan, artinya melakukan ikatan tertentu dengan pembeli.

e. Produk industri tidak penting bagi jasa pembeli, artinya produk industri menjadi tidak peka harga bagi pembeli karena mutu produk tidak menjadi perhatian pembeli.

f. Pembeli mempunyai informasi lengkap, tentang permintaan harga-harga pasar, dan biaya pemasok.

Oleh karena itu, perusahaan harus mampu melakukan seleksi, kepada kelompok pembeli mana yang menjadi prioritasnya.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Perusahaan harus hati-hati menghadapi ancaman pemasok, sering menaikkan harga atau menurunkan mutu produk yang diperlukan industri, lebih-lebih pada saat terjadinya kelangkaan produk.

Pemasok akan kuat apabila :

a. Pemasok dikuasai hanya oleh beberapa perusahaan tertentu (biasanya perusahaan besar atau konglomerat).

b. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti, sehingga tidak ada pilihan bagi industri.

c. Produk pemasok merupakan bahan penting bagi bisnis pembeli.

d. Pemasok merupakan bahan penting bagi bisnis pembeli.

  1. Komponen analisis lingkungan

a. Scanning : Mengidentifikasikan Petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan lingkungan, jadi scanning adalah usaha untuk mempelajari segmen dalam lingkungan umum

b. Monitoring: Mendeteksi arti melalui observasi terus menerus atas perubahan dan kecenderungan lingkungan

c. Porcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang di antisipasi berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang di monitor

d. Assessing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan lingkungan untuk strategi perusahaan dan manajemennya

D. Teknik dan Model Analisa Lingkungan

1. Teknik Analisa Lingkungan

Proses analisis lingkungan dilakukan oleh perencanaan strategi dengan urutan sebagai berikut :

Pertama : Menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan, yang dapat di pakai sebagai landasn untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.

Kedua : Menganalisis kecenderungan factor dan masalah utama yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi

Ketiga : Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang terhadap lingkungan

2. Model Analisa lingkungan

Berbagai model dalam analisa lingkungan sering digunakan oleh perusahaan, salah satu yang paling banyak di gunakan adalah analisis SWOT, yaitu suatu teknik analisis yang di gunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bagi perusahaan. Dibawah contoh ini model anailisa lingkungan disajikan dalm bentuk tabel.

ANALISA INTERNAL

Kekuatan

Kelemahan

Kompetensi yang berbeda

Arah strategi tidak jelas

Sumber keuangan yang tepat

Posisi Persaingan yang buruk

Keahlian persaingan yang baik

Fasilitas perusahaan yang tidak relevan

Prifitabilitas yang baik

Profitabilitas yang rendah

Biaya pokok per unit rendah

Biaya pokok per unit tinggi

Dikenal sebagai pemimpin pasar

Dikenal sebagai pengikut pasar

Penentu harga

Pengambil (pengikut) harga

Pangsapasar yang tinggi

Pangsa pasar rendah atau tidak jelas

Pemakaian teknologi maju

Tehnologi tradisional

Mempunyai keunggulan Kompetitip

Tidak mempunyai keunggulan

Tim Manajemen yang solid

Tim manajemen tidak kompak

Kemampuan inovasi produk

Tidak mempunyai inovasi

Daur hidup produk lama

Siklus kehidupan produk pendek

Skala ekonomi besar

Skala ekonomi sempit

Misi dan tujuan jelas

Misi dan tujuan kabur

Struktur keuangan sehat

Struktur keuangan jelek

Kesejahteraan tingi

Kesejahteraan tenaga kerja rendah

Adanya konflik Fungsional

Adanya konflik disfungsional

Perspektif organisasi rasional

Perspektif organisasi klasikal

Image masyarakat baik

Image masyarakat jelek

Pembentuk pola persaingan

Mengikuti pola persaingan

Semangat tenaga kerja tinggi & terkendali

Semangat tenaga kerja rendah dan tak terkendali

Manajemen profesional

Manajemen tidak profesinal

Sifat manejemen terbuka

Sifat manajemen tertutup

Laporan kinerja sesuai garis waktu

Laporan kinerja kadang kala

Manajemen mempunyai peranga

Pemilik mempunyai peranan besar

Perusahaan berbentuk perseroan go publik

Perusahaan berbentuk perseorangan atau persekutuan

ANALISIS EKSTERNAL

Memasuki pasar baru atau segmen baru

Masuknya pesaing baru yang lebih kuat

Menambah lini produk

Lini produk mengecil

Diversifikasi produk

Perampingan produk

Menambah produk pelengkap

Berlawanan arah dengan peraturan pemerintah

Integrasi vertikal dan horisontal

Tekanan persaingan semakin kuat

Pertumbuhan pasar cepat

Pertumbuhan pasar lambat

Kemampuan bergerak kepada kelompok strategis yang lebih baik

Dijauhi teman bisnis

Daerah pemasaran semakin meluas

Daerah pemasaran menyempit

Psikografis konsumen stabil

Psikografis konsumen menurun

Sumber : Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisni (Prof. Dr. Suleman Sukmalana)

E. Kesimpulan

Analisa lingkungan sangat penting dilakukan perusahaan agar dapat mengetahui kekuatan serta kelemahan yang di miliki perusahaan serta mengantisipasi peluang serta hambatan yang datang di luar perusahaan.

Dua lingkungan utama yang sangat mempengaruhi kerberadaan perusahaan baik secara langsung maupun tidak lak langsung, yaitu lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan eksternal perusahaan.

Menganalisa lingkungan memang tidak mudah perlu kecerdikan tertentu dalam menelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsingan perusahaan, penganalisis harus mampu memetakan apa yang terjadi diluar dan di dalam perusahaan, mengawasi dalam pengretian memdeteksi secara terus menerus mengenai perubahan-perubahan lingkungan, mengembangkan proyeksi atas hasil yang di antisipasi berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang di monitor serta menentukan waktu dan pentingnya perubahan, kecenderungan lingkungan untuk strategi perusahaan dan manajemennya.

PARIWISATA

SEBUAH PENGEMBANGAN PARIWISATA

KABUPATEN SUKABUMI

Asep M. Ramdan

1. Latar belakang

Kabupaten Sukabumi merupakan Kabupaten yang memiliki garis pantai terpanjang se-Jawa-Bali, hal ini tentu menjadi tantangan yang berat bagi pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mengembangakan menjadi salah satu Kabupaten yang maju di tanah air Indonesia.

47 Kecamatan yang menjadi Asset Kabupaten Sukabumi tentu merupakan kekuatan jika di kelola dengan baik dan professional, tetapi keterbatasan di berbagai aspek membuat sulit pemerintah kabupaten sukabumi untuk mengembangkan seluruh kecamatan secara merata.

Kabupaten Sukabumi yang memiliki jarak ± 150 km dari arah Jakarta dan ± 95 km dari arah Bandung dengan struktur alam yang terdiri dari Pegunungan, Rimba, laut pantai dan sungai, struktur alam tersebut merupakan potensi yang masih harus dikelola serta dikembangkan dan pada akhirnya dapat menjadi nilai tambah bagi pemerintah kabupaten sukabumi.

Struktur alam yang dimiliki Kabupaten Sukabumi sejauh ini telah menjadi daya tarik bagi orang yang berkunjung ke Kabupaten Sukabumi dengan tujuan berwisata, tetapi penataan yang belum maksimal membuat orang yang berwisata enggan kembali untuk berkunjung lagi dimasa mendatang.

Melihat fenomena diatas akan lebih baik jika potensi pariwisata dikelola serta dikembangkan dengan baik sehingga dapat meningkat kesejahteraan mayarakat Kabupaten Sukabumi serta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukabumi.

2. Analisa kekuatan dan kelemahan pariwisata Kabupaten Sukabumi

Sebelum merenacanakan pengembangan pariwisata kabupaten sukabumi, terlebih dahulu harus dipahami kekuatan serta kelemahan potensi pariwisata yang ada dikabupaten sukabumi, adapun kekuatan serta kelemahan pada potensi pariwisata Kabupaten Sukabumi adalah :

2.1 Kekuatan

Kekuatan pariwisata sukabumi terletak pada struktur alam yang dimiliki Kabupaten Sukabumi yaitu

a. Pegunungan

Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede Pangrango memiliki daya tarik diantaranya

- Bumi Perkemahan Cinumpang dan Pondok Halimun

- Curug Sawer

b. Taman Rekreasi

- Taman Rekreasi Cimalati

- Taman Rekresi Selabintana

- Kebun Bungan Pasir Halang Sukaraja

c. Goa

- Goa Lalay Palabuan Ratu

- Goa Wanawisata Buniayau nyalindung

- Dan masih banyak goa-goa lain yang belum disentuh rencana pengembangan pariwisata

d. Pantai

- Pantai disepanjang jalan Palabuan Ratu

- Pantai Pangumbahan Ujung Genteng

Sebetulnya masih banyak potensi pariwisata lain yang belum tersentuh oleh rencana pengembangan Pariwisata di kabupaten Sukabumi, hal ini akan dapat diketahui melalui penelitian yang lebih lanjut agar asset-asset wisata yang dimiliki Kabupaten Sukabumi semakin banyak yang diketahui.

2.2 Kelemahan

Adapun kelemahan Kepariwisataan di Kabupaten sukabumi adalah

- Sulitnya aksesibilitas dari daerah keberangkatan wisatawan menuju lokasi wisata dikabupaten Sukabumi

- Infra struktur untuk menuju daerah tujuan wisata tidak menunjang untuk kegiatan wisata dikabupaten Sukabumi

- Tidak adanya system informasi pariwisata Kabupaten Sukabumi yang mudah diakses oleh calon wisatawan

- Kurang memeadainya akomodasi di daerah tujuan wisata kabupaten Sukabumi

- Tidak jelasnya aturan pemerintah kabupaten sukabumi mengenai pariwisata daerah

- Terbatasnya Jumlah Organisasi Pariwisata di Kabupaten Sukabumi

- Tidak tertatanya para peadagang di daerah tujuan wisata

- Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga serta melestarikan lingkungam di aderah tujuan wisata

Sebetuhnya masih banyak kelemahan kepariwisataan Sukabumi, tetapi kiranya hal diataslah kelemahan yang paling mendasar berkenaan dengan kepariwisataan Kabupaten Sukabumi.

3. Rencana Pengembangan Pariwisata Kabupaten Sukabumi

Pengembangan pariwisata di Kabupaten Sukabumi tidak akan berjalan dengan baik jika di didasari oleh Pijakan dasar pariwisata kabupaten sukabumi serta Organisasi pariwisata daerah kabupaten Sukabumi.

3.1 Pijakan Dasar Pariwisata Kabupaten Sukabumi

a. Visi

Kekuatan dan kelemahan kepariwisataan kabupaten sukabumi merupakan dasar dari perumusan Visi kepariwisataan kabupaten sukabumi, disini penilis menawarkan visi berkaitan dengan pariwisata kabupaten sukabumi :

“Mejadikan Kabupaten Sukabumi sebagai Salah Satu Daerah Industri Pariwiata utama di Indonesia

b. Misi

Pijakan dasar kedua sebagai upaya mewujudkan dalam upaya mewujudkan tujuan dasar (visi) kepariwisataan Kabupaten Sukabumi menawarkan Misi sebagaiberikut

v Mengembangkan pariwisata agar memperoleh manfaat ekonomi dan sosial di Kabupaten Sukabumi

v Menciptakan Peningkatan kinerja pariwisata sebagai suatu industri untuk meningkatkan kesempatan berusaha, kesempatan bekerja bagui masyarakat serta mendorong konservasi alam di Kabupaten Sukabumi

v Mendorong terciptanya suatu keseimbangan antara peningkatan pariwisata dengan kemampuan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan hidup dan warisan budaya kabupaten Sukabumi.

3.2 Penyusunan Organisasi Kepariwisataan Kabupaten Sukabumi

Sesuai dengan visi kepariwisataan Kabupaten Sukabumi diatas yang menjadi kan sukabumi sebagai daerah industri pariwisata, maka susuna organisasi yang cocok adalah sebagai berikut :

    1. Direktur Utama

Direktur utama memiliki peranan dalan melakukan perencanaan, pengawasan serta melakukan koordianasi dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingn terhadap kepariwisataan kabupaten Suakabumi seperti calon Investor baik dalam negeri maupun investor asing, hal ini dilakukan karena pariwisata membutuhkan investasi yang sangat besar. Melakukan koordinasi dengan Pemerintahan Kabupaten Sukabumi, melakukan koordinasi dengan direktur-diretktur lain agar pencapaian Visi dan Misi dapat diwujudkan.

    1. Direktur Pemasaran

Direktur pemasaran memiliki peran dalam merencanakan perjalan wisata para wisatawan mulai dari tempat mereka tinggal menuju daerah tujuan wisata dan kembali kedaerah masing-masing. Selain itu direktur pemasaran memiliki peran dalam mempromosikan pariwisata kabupaten sukabumi salah satunya dapat dilakukan dengan merencanakn sistem informasi pariwisata kabupaten sukabumi sebagai satu upaya mengkomunikasikan keadaan kepariwisataan dikabupaten Sukabumi dengan calon wisatwan potensial yang akan berkunjung ke kabupaten Sukabumi.

Jika memungkinkan direktur pariwisata melakukan strategi segmentasi pasar pariwisata hal ini dilakukan karena melihat wisatawan yang potensial ingin berkunjung ke Kabupaten Sukabumi sangat heterogen, jika segmentasi pasar dilakukan memungkinkan pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat memperoleh keuntungan yang relative lebih besar dari strategi penetapan harga pada berbagai segmen pasar wisata.

    1. Direktur Penelitian Dan Pengembangan

Direktur ini memiliki peran untuk melakukan penelitian sebagai upanya pengembangan kepariwisataan dimasa yang akan datang. Karena luasnya kabupaten Sukabumi penelitian harus dilakukan dengan melibatkan personal yang relative lebih banyak dan jika dimungkinkan harus menggunakan tenaga ahli di bidang penelitian pariwisata

    1. Direktur Keuangan

Direktur ini memiliki peran dalam menyusun anggaran, pengalokasian serta pengendalian dana berkaitan dengan kepariwisataan kabupaten Sukabumi, serta melakukan pengawasan kepada setiap pintu masuk daerah wisata dikabupaten Sukabumi, hal ini untuk menghidari penyimpangan dari biaya retribusi wisatawan yang masuk kedaerah wisata.

    1. Direktur Produksi

Direktur ini berperan menyediakan semua bentuk pelayan pariwisata dan melakukan penataan terhadap daerah-daerah wisata dikabupaten Sukabumi penataan masalah akomodasi, terutama berkaitan dengan penertiban para pedagang. Jika hal ini dilakukan maka wisatawan yang dating akan merasa betah dan tidak terganggu oleh keberadaan pedagang yang tidak teratur.

    1. Direktur lain yang relevan dalam pengembanga Pariwisata.

4. Faktor-Faktor dalam mengembangkan industri pariwisata

Industri pariwisata berbeda dengan industri yang lain, industri ini sangat kompleks karena merupakan kombinasi dari tiga komponen yang sangat penting serta harus menjadi pertimbangan utama dalam upaya pengembangan industri pariwisata, tiga komponen ini saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya, komponen-komponen tersebut adalah :

  1. The Accessibilities Of The Destination

Yaitu semua factor yang dapat memberikan kemudahan kepada wisatan untuk berkunjung ke daerah wisata di KAbupaten Sukabumi. Seperti

- Terseedianya Prasarana Pelabuhan, terminal, stasiun kereta Prasarana jalan dan jembatan

- Kemudahan untuk memperloeh Visa unjung (jika Tourist Asing)

- Penetapan Tarif yang tepat

- Tersedianya Sistem Informasi Pariwisata

  1. The Fasilities Of the Destination

Yaitu Semua bentuk yang dapat memberi atau melayani kebutuhan wisatawan, seperti :

- Hotel dan bentuk akomodasi lainnya

- Restourant

- Pusat Hiburan

- Pusat Perbelanjaan Cindera mata, pusat Kerajinan, pusat kesenian, serta gallery art lainnya

  1. The Tourist Attractions of the Destination

Yaitu semua bentuk yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan datang kekabupaten Sukabumi, seperti :

- Tempat wisata alam

- Taman rekreasi

- Gaya hidup (seperti kampung abah anom)

5. Penutup

Kabupaten Sukabumi memiliki potensi wisata yang sangat menjajikan jika dikelola dengan baik akn memperoleh keuntungan yang besar dan akan menjadi nilai tambah terhadap pendapatan asli daerah kabupaten Sukabumi, bukan suatu hal yang mustahil jika pengelolaan dilakukan dengan professional pariwisata kabupaten sukabumi menjadi industri pariwisata utama di Negara Indonesia.

Pelayanan Prima memegang kunci utama dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Sukabumi dengan memperhatikan tiga elemen industri pariwisata, sebab dengan pelayanan yang baik wisatawan merasa nyaman berkunjung ke Kabupaten Sukabumi.